Untuk memiliki burung-burung yang mempunyai variasi suara isian yang baik, diperlukan proses pendidikan. Adapun caranya, yaitu dengan mengisi suara burung-burung lomba(Maskot) dengan suara burung-burung master (Pengisi suara).
Adapun target atau tujuan utama dari pemasteran adalah untuk mendapatkan variasi dan tembakan lagu. Akan tetapi, untuk pemilihan masteran burung Lovebird kita harus memilih tipe burung master yang memiliki tipe atau karakter suara kasar dan rapat, karena bila kita salah dalam pemilihan masteran, justru dikhawatirkan dapat mengurangi penilaian burung yang dilombakan. Adapun hal pemilihan burung-burung yang akan dijadikan master harus tepat serta sesuai dengan burung-burung yang akan di didik (Maskot). Penentuan nada atau irama serta lagu kicauan burung master yang diinginkan pun tidak kalah pentingnya, apalagi proses pengisian suaranya (Pemasteran).
Berdasarkan beberapa literatur yang penulis sempat baca ditambah pengalaman pribadi dan juga rekan-rekan kicau mania, masing-masing jenis burung yang suka diikutkan dalam festival lomba kicauan burung memiliki master tersendiri. Akan tetapi, hanya suara-suara tertentu saja yang diinginkan untuk ditiru. Dengan kata lain, tidak semua jenis burung master sesuai dan dapat digunakan, tergantung pada jenis burung yang akan di didik(dimaster).
Dalam artikel kali ini, penulis akan berbagi tentang cara memaster Lovebird dan pemilihan burung atau suara masteran yang cocok untuk Lovebird.
Adapun proses dalam pemasteran Lovebird ini, akan sangat dipengaruhi oleh daya tangkap atau kecerdasan dari burung yang akan dimaster, dikarenakan ada tipe burung yang susah menangkap atau meniru suara masterannya ketika kita master, tetapi ada juga yang mudah menangkap atau meniru suara masterannya. Selain itu, ada juga burung yang mudah menyimpan suara masterannya tapi ada juga yang mudah lupa suara masterannya walaupun suara masterannya tersebut sudah bisa di tiru dan pernah di rekam dalam memorinya.
Dalam proses memaster Lovebird, kita dituntut tidak hanya memperhatikan kualitas suara master akan tetapi juga kualitas dari burung yang akan kita master, dari mulai lagunya dan tingkat volume dari suara burung tersebut. Sebab hal ini untuk mempermudah tingkat keberhasilan dalam proses pemasteran. Memaster Lovebird sebaiknya dilakukan sejak usia lovebird masih muda atau anakan, karena pada saat itulah memori Lovebird masih sangat tajam sehingga suara masterannya akan diingat sampai burung tersebut berusia dewasa.
Berikut penulis akan mengulas 2 cara mastering yang dapat kita lakukan untuk lovebird kita:
Dalam memaster Lovebird kita bisa lakukan dengan menggunakan burung Master atau hewan lain dan juga dengan menggunakan Perangkat Elektronik. Adapun burung master atau hewan (Serangga) yang bisa di gunakan untuk memaster Lovebird, diantaranya :
- Burung Tengkek Buto : suara burung tengkek buto yang ngeroll dan ngekek rapat akan baik jika untuk mastering burung Lovebird.
- Burung Cililin : suara khas cililin yang nyaring dan rapat jika termaster akan menjadi andalan yang baik untuk LoveBird.
- Burung Kenari : Suara burung kenari yang ngerol akan menambah cantik suara lovebird kita.
- Belalang Kecrek (Orthoptera tettigoniidae) : Menjelang petang hingga dinihari, belalang kerek aktif mengeluarkan suara : “Creeeeet… creeeeet.. creeeeet…” dengan durasi lama, dan volume yang keras. Suaranya yang nyrecet sangat baik untuk menghasilkan efek tembakan pada suara Lovebird.
- Jangkrik : Dari mulai petang sampai pagi, jangrik aktif mengeluarkan suara : krikkk…Krikkk…Krikkk dengan durasi tanpa jeda dan lama, suara jangkrik akan sangat bagus kalau bisa di tiru oleh Lovebird.
- Burung Cucak Jenggot : suara besetan Cucak jenggot bisa dijadikan senjata andalan lovebird, pilih cucak Jenggot yang mempunyai suara besetan yang tajam dan panjang.
- Burung Cekakak/ Raja udang : raja udang memiliki irama lagu yang cepat, rapat, dan keras.
- Burung Ciblek : Citblek memiliki suara intonasi yang panjang, keras dan melengking dengan suara tembakan cap…cap…cap… diselingi suara ngbrend mirip suara senjata api otomatis.
- Burung gereja : Suara crecetan burung gereja, apalagi suara gereja tarungnya akan sangat bagus jika bisa di tiru oleh lovebird.
- Burung Serindit : Serindit yang punya suara berdencing kini makin digemari sejumlah kicaumania di Tanah Air. Selain bisa digunakan untuk memancing bunyi lovebird, burung kecil dari jenis paruh bengkok ini juga sering dikonteskan, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Suaranya yang berden cing dengan speed rapat, akan sangat bagus untuk di jadikan masteran lovebird.
Baca juga : Suara Masteran Lovebird Ngekek PanjangProses pemasteran sebaiknya dilakukan cukup oleh 3-5 jenis masteran pada Lovebird yang akan kita master. Karena jika dilakukan dengan cara mengoleksi semua masteran, biasanya lovebird akan mengalami kesulitan dalam memaster beraneka macam suara-suara master tersebut. Dalam proses memaster, usahakan burung Lovebird dalam keadaan yang tenang dan nyaman sehingga akan mudah merekam suara yang akan kita masukkan. Dalam hal posisi menggantang burung juga harus kita perhatikan jarak antara burung master dan yang akan dimaster jangan terlalu dekat. Begitu pula burung yang akan kita master sebaiknya kita kerodong supaya tidak saling melihat karena akan menyebabkan salah satu burung tersebut mentalnya menjadi down atau stress.
Memaster Lovebird dengan menggunakan Perangkat Elektronik.
Cara ini cenderung lebih praktis dan mudah karena kita tidak perlu merawat dan membeli burung master atau bisa dibilang mudah, simple, murah dan efektif. Dengan perangkat ini kita bisa memiliki berbagai macam suara master burung. Pemasteran dengan cara ini pula langsung atau tidak langsung kita ikut andil dalam menjaga kelestarian burung atau membantu dalam program konservasi alam.
Akan tetapi sebagian para kicau mania ada yang berpendapat akan lebih baik apabila menggunakan burung master asli dalam mastering karena banyak beredar CD atau kaset mastering yang tidak sesuai dari segi kualitas suaranya maupun dari segi frekuensinya. Tetapi kalau kita bisa selektif dalam memilih rekaman yang berkualitas misalnya tidak mengalami deviasi suara dan suaranya natural persis dengan suara burung aslinya maka tidaklah menjadi masalah.