Boleh diakui di era sekarang sudah banyak pemain berhasil menelurkan seekor jawara. Akan tetapi, bagi sebagian pemandu bakat yang banyak berbasis pada melahirkan lovebird berkualitas tingkat nasional, tidak secara ombyokan menelurkan jawara seperti ini. Karena, mereka banyak mencetak dari segelintir jenis lovebird yang akhirnya banyak dijadikan komoditas para pemain berkantong tebal alias para bos. Lantaran, dari tangan dingin pemandu bakat itu nama para bos juga meroket bak meteor. Menjadi selebritis di kancah perburungan nasional.
Buat pemandu bakat yang sering memasok besutan ke para bos, cara mereka menelurkan seekor jawara bukan sekadar dari urusan kepiawaian mengulik setting perawatan. Mereka sudah memikirkan secara detail dan jauh lebih rumit dari sekadar setting rawatan.
Pemilihan jenis lovebird yang dipakai satu diantara hal yang krusial buat mereka dalam menelurkan calon jawara. Sejatinya, semua jenis lovebird klep dengan materi ngekek bisa digunakan untuk gacoan di lapangan. Akan tetapi, sejumlah pemandu bakat memberikan penilaian khusus pada lovebird jenis tertentu.
Adalah lovebird paruh putih, satu diantara jenis yang banyak direkomendasikan pemandu bakat untuk dijadikan mesin pendobrak pemain di lapangan. Sekaligus jadi mesin ATM paling andal. “Semua lovebird khususnya yang klep bisa dipakai gacoan di lapangan. Tapi ada beberapa jenis yang kualitasnya di atas rata-rata. Diantaranya lovebird paruh putih,” beber Iwan, salah seorang pemandu bakat asal Sukorejo – Jatim.
Hal senada juga diutarakan Yoyok, pemandu bakat, lovebird paruh putih unggul di durasi. “Bila lovebird jenis ini sudah top form di lapangan, durasinya panjang. Enggak mungkin ada yang bisa ngalahkan. Akan tetapi di balik kelebihan itu ada misteri yang harus dipecahkan,” ungkapnya.
Durasi panjang dan ketahanan tampil dalam sejumlah sesi merupakan modal utama buat lovebird era sekarang. Pasalnya, pemain dihadapkan pada jadwal lomba secara marathon dengan tingkat persaingan kualitas yang nyaris tidak jauh berbeda.
Jadi, pemain lovebird juga harus piawai dalam memilih jenis apa yang cocok dijadikan gacoan. Bukan sekadar bergantung pada kepiawaian memoles untuk menuju puncak gelar.
Juga ditambahkan Andri, hingga kini sejumlah penghuni podium lovebird rata-rata jenis paruh merah. Namun dengan segera ia menimpali, tidak mengecilkan kualitas jenis lainnya. Untuk menguak misteri di balik keunggulan si paruh putih, menurut Andri ada sejumlah cara cerdik. Diantaranya, kali pertama pemain harus memiliki mindset bahwasannya lovebird bukan burung petarung murni. Jadi, birahi yang dimiliki tidak sepenuhnya digunakan untuk tarung di lapangan. Apabila birahinya terlalu puncak, maka justru merugikan penampilannya.
Jadi, menurut Andri, biasakan lovebird dirawat secara sederhana tatkala berada di rumah alias tidak lomba. “Enggak perlu diistimewakan rawatan hariannya. Cukup mandi jemur, bersihkan sangkar ganti pakan dan air minum tiap hari,” jelasnya.
Perawatan bisa dimulai sejak embun pagi masih membasahi daun di sekitar rumah. Tujuannya, pengembunan ini digunakan untuk terapi agar burung terangsang berkicau. Selanjutnya, bila matahari sudah terbit atau muncul, maka letakkan di lokasi yang terkena matahari langsung.
Baca juga : Tips Perawatan Penangkaran Lovebird RumahanUntuk durasi penjemuran, sejumlah pemain atau pemandu memiliki beberapa patokan waktu. Mulai dari 30 menit hingga dua jam penjemuran. “Semua tergantung dari kebutuhan, pasalnya lovebird enggak perlu butuh matahari lama. Beda dengan cendet atau sejenisnya”.
Kemudian, mandi dengan semprot berulir lembut. Tahapan ini tidak sekadar menjadi sebuah tahap yang ala kadarnya tanpa mengandung manfaat di dalamnya. Mandi, bagi lovebird juga dapat digunakan untuk membawa birahi lovebird pada titik normal.Mandi, juga digunakan untuk membersihkan segala kuman yang dapat menimbulkan penyakit.
Puas dimandikan, sejurus kemudian diangin-anginkan hingga bulu burung kering. Pakan dan minum serta ekstra fooding bisa diberikan. Buat menu harian, ekstra fooding yang bisa digunakan antara lain jagung muda atau kangkung. Dipilih dari keduanya, mana yang paling doyan dikonsumsi burung.
Kedua ekstra fooding tadi, masing-masing memiliki manfaat untuk mendongkrak birahi dan performa lovebird ketika tampil di lapangan. Jadi, sebaiknya tidak diberikan setiap hari. Bisa dikonsumsikan dua hari sekali secara bergantian. Bila dilihat dari proses fungsionalnya, kangkung miliki kecepatan dalam mendongkrak birahi. Berbeda dengan jagung yang sedikit lambat dalam mendongkrak birahi.
Jadi, menurut sejumlah pemandu bakat, lovebird yang berkarakter seperti ini sebaiknya mengonsumsi jagung. Lantaran, birahi dari si burung sudah cepat naik. Jadi, enggak perlu konsumsi pakan yang mempercepat naiknya birahi. Bila dipaksakan, burung akan mudah birahi alias over birahi (OB). Sehari menjelang hari H, pola perawatan mulai difokuskan untuk kebutuhan lomba. Menurut sebagian pemain, waktu menjelang hari H merupakan waktu tepat untuk mengonsumsikan pakan khusus lomba.
SETTING DI LAPANGAN
Pekerjaan rumah belum selesai, pemain juga harus piawai untuk mengkondisikan burung ketika sampai di lapangan. Pola penanganan jenis ini juga tidak sama dengan lovebird pada umumnya.
Tipikal lovebird paruh putih sebagian menginginkan kondisi lebih tenang dan nyaman. Tidak banyak terdengar suara yang dapat memancing birahinya hingga gelisah. Jadi, jangan heran bila ada sejumlah pemain yang memilih tempat istirahat jauh dari hiruk pikuk lomba. Alasan ini yang membuat mereka “menyendiri”.
Ketika sampai di lokasi, biasakan membuka kerodong. Cara ini bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman pada burung sekaligus beradaptasi dengan lingkungan lomba. Usahakan juga untuk menjaga burung agar tidak bertingkah gelisah. Apabila Anda membawa lovebird lebih dari seekor, usahakan tidak bertatap muka secara langsung. Gunakan kerodong untuk menyekat separuh bagian sangkar.
Bila kurang dari dua sesi, semprot tangkringan dan sedikit basahi tubuhnya secara lembut. Usahakan jangan sampai basah kuyup. Mandi ala kadarnya ini digunakan untuk memberikan rasa dingin di tubuh agar burung tidak terlalu birahi.
Menjelang tampil, usahakan sangkar sudah steril dari seluruh pakan, minum dan ekstra fooding seperti jagung. Dengan sangkar yang steril dapat membantu burung untuk tidak terangsang makan atau minum. Dengan seperti ini, komposisi pola perawatan yang maksimal dapat membantu seekor lovebird yang sudah ditakdirkan memiliki kualitas nomor wahid bisa tampil lebih top form di lapangan.